Tayub Sebagai Seni Karuhun Sumedang
Melihat asal-usulnya, tarian tayub muncul dari kalangan menak. Tetapi, sekarang bukan hanya para menak yang boleh menari dalam tayuban. Dahulu, menurut Enoch Atmadibrata, alasan tayuban disukai karena memperebutkan para penari yang disebut ronggeng. “Sayangnya, banyak kejadian yang menyinggung kesusilaan, misalnya berani menyelipkan uang ke dada ronggeng atau menggigit uang sambil berharap diterima oleh sang ronggeng dengan digigit lagi, tapi hal seperti itu sekarang tidak ada lagi. Tarian ini mengungkapkan kegembiraan.Gerakannya merupakan improvisasi. Secara spontanitas, penari tayub bisa menciptakan improvisatoris, tapi tetapsesuai dengan musik pengiring.
Seni Tari Sumedang
Atraksi Seni Tari yang ada di Kabupaten Sumedang terdiri dari berbagai jenis seni tari, yaitu :
PANCAWARNA
Tarian ini menggambarkan tentang seseorang yang (baru) telah mendapatkan ilmu kesempurnaan hidup.
Tarian ini menggambarkan tentang seseorang yang (baru) telah mendapatkan ilmu kesempurnaan hidup.
Selayang Pandang Sumedang

Tarawangsa
Sejarah
Tarawangsa lebih tua keberadaannya daripada rebab, alat gesek yang lain. Naskah kuno Sewaka Darma dari awal abad ke-18 telah menyebut nama tarawangsa sebagai nama alat musik. Rebab muncul di tanah Jawa setelah zaman Islam sekitar abad ke-15—16, merupakan adaptasi dari alat gesek bangsa Arab yang dibawa oleh para penyebar Islam dari tanah Arab dan India. Setelah kemunculan rebab, tarawangsa biasa pula disebut dengan nama rebab jangkung (rebab tinggi), karena ukuran tarawangsa umumnya lebih tinggi daripada rebab.
Langganan:
Postingan (Atom)